Tuesday, February 24, 2015

kalo dan kalorimeter

KALOR DAN KALORIMETER

 Pengertian Kalor
Kalor adalah energi yang dipindahkan melintasi batas suatu sistem yang disebabkan oleh perbedaan temperatur antara system dan lingkungannya.Suatu sistem tidak menyimpan panas, tapi menyimpan energi, dan kalor merupakan energi yang sedang mampir.Ini seringkali disebut dengan perpindahan kalor. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Jenis Kalor dan Kalor Jenis
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu :
1)  massa zat
2)  jenis zat (kalor jenis)
3)  perubahan suhu
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1)  Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
2)  Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Berikut merupakan Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 oC):

Jenis Benda
Kalor Jenis (c)
J/kg Co
kkal/kg Co
Air
4180
1,00
Alkohol (ethyl)
2400
0,57
Es
2100
0,50
Kayu
1700
0,40
Aluminium
900
0,22
Marmer
860
0,20
Kaca
840
0,20
Besi / baja
450
0,11
Tembaga
390
0,093
Perak
230
0,056
Raksa
140
0,034
Timah hitam
130
0,031
Emas
126
0,030



















C.  Kapasitas Kalor
1.  Kapasitas Kalor Zat Padat dan Zat Cair
Kapasitas kalor ditentukan oleh eksperimen untuk setiap zat yang diinginkan. Data untuk zat padat dan zat cair biasanya diambil pada tekanan atmosfir dan diberikan sebagai fungsi dari suhu masing-masing dalam salah satu dari dua bentuk ini :
             Cp  =a + bT + cT2
             Cp = a + bT + cT2
Kapasitas kalor biasanya meningkat dengan menaikkan suhu.Efek tekanan pada kapasitas kalor zat cair dan zat padat secara normal sangat kecil.

2.     Kapasitor Kalor Gas
Kapasitas kalor gas merupakan fungsi dari suhu dan tekanan yag kuat. Namun , efek tekanan pada sifat-sifat termodinamika gas ditentukan dengan cara yang tidak membutuhkan pengetahuan tentang kapasitas kalor sebagai fungsi dari tekanan. Sebagai gantinya, dipakai kapasitas-kapasitas kalor gas dalam keadaan gas ideal. Keadaan gas ideal pada suhu T dan tekanan P untuk suatu gas yaitu keadaan yang akan dicapai jika gas pada suhu T dan pada tekanan yang mendekati nol, pada kondisi nilai PV = RT, namun sebagai gas ideal apabila ditekan secara isotermal ke tekanan P. Keadaan ini tentunya merupakan bayangan, kecuali pada tekanan menuju nol. Meskipun demikian, ini merupakan pengguna praktis yang bisa dipertimbangkan.


3.  Perpindahan Kalor
Terdapat tiga jenis perpindahan kalor, di antaranya :
a.  Konduksi
Perpindahan kalor konduksi terjadi dalam suatu bahan karena adanya perbedaan temperature di dalam bahan tersebut.Jenis ini dapat terjadi di dalam semua zat tapi paling sering diasosiasikan dengan zat-zat padat. 

b.  Konveksi
   Perpindahan konveksi terjadi ketika energi dipindahkan dari suatu permukaan padat ke suatu fluida yang bergerak.Ini merupakan kombinasi dari energi yang dipindahkan melalui konduksi dan adveksi (perpindahan energi yang disebabkan oleh pergerakan umum dari fluida); oleh karena itu, jika tidak terdapat pergerakan fluida, tidak ada perpindahan kalor konvektif. 
   Konveksi bebas terjadi hanya karena perbedaan temperatur, sedangkan konveksi paksa terjadi karena fluida yang dipaksa, seperti misalnya oleh sebuah kipas.

c.  Radiasi
   Radiasi adalah energi yang dipindahkan sebagai foton-foton.Perpindahan dapat terjadi melalui hampa udara atau melalui zat-zat transparan seperti air. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan hukum Stefan-Boltzmann dan memperhitungkan energi yang dilepas dan energi yang diserap dari lingkungan.

No comments:

Post a Comment