Tuesday, February 24, 2015

perubahan fase

Perubahan fase

1. Pengertian Fase
Ada beberapa pengertian dari fase, yaitu :
  • Fase adalah keadaan suatu zat yang seragam dalam komposisi kimia dan bentuk fisiknya.
  • Fase adalah zat yang homogen secara kimia dan fisika.
  • Fase merupakan besaran zat yang memiliki struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja.

2. Pengertian perubahan fase
Perubahan Fase adalah proses perubahan bentuk suatu zat  menjadi bentuk lain, salah satu faktor penyebab perubahan fase tersebut adalah kalor. Perubahan Fasa merupakan efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik didih.


3. Jenis - jenis Fase

Benda pada umumnya memiliki 3 fase yaitu:
a.       Fase Padat
Dalam keadaapadatan gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap. Letak molekul sangat berdekatan dan teratur, gaya tarik antarmolekul sangat kuat sehingga gerakan molekul tidak bebas. Gerakan molekul zat padat hanya terbatas bergetar(vibrasi) dan berputar(rotasi) di tempat saja. Molekul-molekulnya tidak mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap.
b.       Fase Cair
Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap.Gerakan molekul cukup bebas, bentuknya mudah berubah tetapi volumenya tetap. Molekul zat cair dapat berpindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
c.       Fase Gas
Dalam keadaan gas, molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak mempengaruhi gerakannya. Bergerak sangat bebas karena gaya tarik menarik antarmolekul hampir tidak ada. Volume dan bentuknya mudah berubah.Zat gas dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Fase-fase suatu zat(padat, cair, gas) dapat terbentuk pada temperatur dan tekanan tertentu yang tak dapat saling berubah yang dapat menunjukkan kesetimbangan fase zat-zat tersebut.

4. Macam – Macam Perubahan Wujud Zat 
a. Mencair
Pencairan atau Peleburan (kadang-kadang disebut fusi) adalah proses yang menghasilkan perubahan fase zat dari padat ke cair. Energi internal zat padat meningkat (biasanya karena panas) mencapai temperatur tertentu (disebut titik leleh) saat zat ini berubah menjadi cair.Benda yang telah mencair sepenuhnya disebut benda cair. 

b. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda Titik beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan utnuk meramalkan bentuk zat pada suhu tertentu.

c. Menguap

Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.


d. Mengembun
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi(Yaitu tekanan yang ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
Pada pengembunan zat melepaskan kalor. Percobaan menunjukkan bahwa titik didih sama dengan titik embun dan kalor didih sama dengan kalor embun. Kalor yang diperlukan atau dilepas saat mendidih atau mengembun selain tergantung bendanya juga sebanding dengan massanya.

e. Menyublim      

Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.

f. Mengkristal
Desublimasi adalah proses peengkristalan dimana hal ini terjadi karena proses mengerasnya/membekunya suatu benda yang memiliki zat zat tertentu dan memiliki unsur unsur zat yang dapat memberikan warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna kristal. Hal ini adalah lawan dari Sublimasi.





No comments:

Post a Comment