Sunday, March 15, 2015

KALOR

Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius. Teori kalor dasar adalah:

·         Kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas. Azas Black, Penemunya adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
·         Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan. Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
·         Kalor adalah salah satu bentuk energi. Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
·         Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.. Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889).

Kalor merupakan salah satu bentuk energi maka satuan kalor pun sama dengan satuan energi, yaitu joule atau kalori. Kalor dapat menaikkan suhu suatu zat dan dapat mengubah wujud zat. benda yang mendapatkan kalor suhunya naik, sedang yang melepas kalor suhunya turun.Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat dinamakan kalor laten atau kalor uap. Kalor laten itu adalah banyaknya kalor yang diperlukan dan dilepaskan oleh 1 kg atau 1 g zat agar dapat mengubah wujudnya sedangkan kalor uap yaitu banyaknya kalor per satuan massa yang diberikan pada zat di titik didihnya agar wujud zat cair berubah menjadi wujud gas seluruhnya pada titik didih tersebut. Menguap dan melebur adalah peristiwa perubahan wujud yang membutuhkan kalor,
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu:

1.      Massa zat
2.      Jenis zat (kalor jenis)
3.      Perubahan suhu

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah.
Kalor menyatakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda itu naik atau wujudnya berubah. Demikian pula, kalor adalah energi yang dilepaskan oleh sebuah benda sehingga suhu benda itu turun atau wujudnya berubah. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dipindahkan oleh benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda yang memiliki suhu lebih rendah. Kita harus membedakan pengertian suhu dan kalor.Suhu adalah ukuran derajat panas sedangkan kalor adalah ukuran banyaknya panas.

1.      K alor dapat Mengubah Wujud Zat
Jika suatu benda diberi pengaruh panas, ternyata benda tersebut mengalami perunbahan keadaan yaitu perubahan wujud dari satu bentuk ke bentuk lain. Wujud tersebut dapat berupa padat cair atau gas. Pemberian kalor akan meningkatkan suhu es, jika pemberian kalor secara terus menerus akan menjadikan es yang awalnya padat menjadi cair ketika sejumlah kalor diberikan kepada balok es  energi getaran molekul-molekul bertambah dan mengakibatkan molekul-molekul itu lepas dari ikatannya. Pada akhirnya es akan mencair. Kalor untuk mencairkan es didapatka dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, kalor yang diserap es dari air yang berfungsi sebagai lingkunganya ataupun diserap dari gelas kaca yang mendapat pemanasan langsung dari suatu pembakaran, akibatnya suhu lingkungannya turun.

2.      Kalor dapat Mengubah Suhu suatu Benda
Kalor dapat menubah suhu suatu benda misalnya dengan mencampurkan air panas dengan air dingin dalam mangkuk, pada saat kita menumpahkan air panas ke air dingin maka energi kalor mengalir dari air ke air dingin sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan bahwa suhu air dalam mangkuk berada diantara suhu-suhu air sebelum dicampurkan. Hali ini menunjukkan kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
Selain itu kita juga sering jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu, ketika kita mencelupkan sebuah sendok kedalam sebuah gelasyang berisi air panas. Kemudian sendok menjadi terasa panas ketika dicelupkan kedalam air panas itu terjadi karena suhu sendok lebih rendah dibandingkan dengan suhu air, energi kalor akan mengalir dari air menuju sendok sehingga suhu sendok akan naik. Pemberian kalor menyebabkan  suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan kepada benda, maka suhu benda makin tinggi. Berarti sebanding dengan perubahan suhu, sehingga diketahui bahwa kalor (∆Q) berbanding lurus dengan massa zat (m), kenaikan suhu (∆T), dan kalor jenis zat (c). Oleh karena itu, persamaan tentang kalor dapat dituliskan sebagai berikut :
∆Q = m c ∆T
Dengan :
∆T = perubahan suhu ( C)
c = kalor jenis benda (J/kg C)
 m = massa benda (kg),

Dalam sehari-hari kita tentu pernah merebus air. Air yang tadinya terasa dingin dan sejuk setelah direbus beberapa saat akan terasa hangat dan lama-kelamaan menjadi panas. Hal tersebut dapat terjadi karena selama direbus air mendapat energi dari api yang menyala di bawah air tersebut. energi yang dihasilkan oleh nyala api akan berpindah ke air dan berubah menjadi panas dalam air. Bentuk energi yang berpindah karena perbedaan suhu disebut sebagai energi kalor. Perpindahan energi kalor selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Jadi jika ada dua buah benda A dan B mempunyai suhu yang berbeda, dan suhu A lebih dari suhu B kemudian kedua benda tersebut  disentuhkan maka suhu A akan menurun dan suhu B akan naik hingga suhu kedua benda tersebut setimbang. Suhu air yang tadinya panas sekarang menjadi lebih dingin dan suhu air yang tadinya dingin menjadi lebih panas hal ini menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya.
Tidak hanya zat cair yang dapat melepas dan menerima kalor, semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor, demikian juga sebaliknya benda- benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisinya dengan lingkungan di sekitarnya.


No comments:

Post a Comment